Ummu
Sulaim Radhiallahanha adalah ibu kandung dari Anas Radhiallahuanhu.
Beliau menjanda setelah suami pertamnya meninggal dunia. Karana Anas masih
bayi, ia berpikir tidak akan menikah dulu agar bisa memelihara bayi nya. Ia
baru menikah lagi dengan Abu Thalhah dan memiliki seorang anak bernama Abu
Umair. Jika Rasulullah mengunjungi rumah mereka, beliau sering bercanda dengan
Abu Umair. Pada suatu hari, Abu Umair
meninggal dunia. Karena suaminya sedang tidak ada, maka Ummu Sulaim yang
menyelenggarakan jenazah anaknya. Ia
memandikan, mengkafaninya sendiri, lalu jenazah anaknya itu di letakkan diatas
tempat tidur.
Pada
hari itu Abu Thalhah sedang berpuasa. Ummu Sulaim Radhiallahuanha menyiapkan
makanan untuk berbuka suaminya. Kemudian ia berhias dan memakai wangi-wangian.
Pada malam harinya, suaminya datang dan segera berbuka dengan makanan yang
telah disiapkan. Abu Thalhah r.a menanyakan keadaan anaknya. Ummu Sulaim r.ha
menjawab bahwa anaknya dalam keadaan tenang dan baik. Abu Thalhah pun tidak
terlalu memikirkan anaknya. Pada malam itu ia menunaikan hajad suaminya. Ketika
bangun Ummu Sulaim r.ha. berkata, “aku akan mengatakan sesuatu kepadamu.
Seandainya seseorang menitipkan sesuatu
kepadamu, lalu ia meminta kembali barang titipannya, engkau akan memberikan
atau menahannya?” Jawab Abu Thalhah, “tentu aku akan mengembalikannya dan aku
tidak berhak menahannya. Pinjaman wajib di kembalikan”. Mendengar jawaban itu,
Ummu Sulaim berkata, “Anak mu, sebagai titipan Allah telah diambil oleh-Nya.
Abu Thalhah begitu sedih dan berkata, mengapa tidak engkau katakana sejak tadi?”.
Keesokan
harinya Abu Thalhah menemui Rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut.
Rasulullah berdoa, Allah akan memberkahi persetubuhanmu tadi malam.”Seorang
sahabat Anshar berkata “aku menyaksikan keberkahan doa Rasulullah Saw tersebut.
Dari hubungan malam itu, lahirlah Abdullah bin Abu Thalhah r.huma yang akhirnya
memiliki Sembilan anak dan semuanya hafiz Al - Qur’an. (Bukhari – Fathur Bari)
0 Comments